Selasa, 15 Agustus 2017

Tiket Lima KA Lokal di Daop 2 Akan Digratiskan Pada 17 Agustus

ANTRE: Penumpang KA Siliwangi sedang antre saat libur Lebaran.


PT KAI Daop 2 Bandung akan menggratiskan tiket perjalanan KA lokal untuk penjualan dan keberangkatan pada Kamis 17 Agustus 2017. Hal itu untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 dan juga meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap moda transportasi massal kereta api.

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus, menjelaskan ada lima KA lokal yang terdiri dari 64 perjalanan ke berbagai tujuan. Mulai dari Purwakarta, Cibatu, Cianjur, dan Bandung Raya. Masyarakat bisa mendapatkan tiket gratis secara go show di loket penjualan langsung di stasiun keberangkatan pada Kamis (17/8) dengan tarif Rp 0 alias gratis.

“Namun meskipun gratis bukan berarti kami mengabaikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpangnya. Untuk itu, kapasitas dibatasi sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dalam pasal 10 Kepmehub Nomor 8 Tahun 2001, yang membatasi kapasitas maksimum 150 perseb untuk okupansi KA Lokal,” ujarnya.

Kelima kereta tersebut adalah KA Bandung Raya Ekonomi jurusan Cicalengka - Padalarang, Patas Bandung Raya jurusan Cicalengka - Padalarang, KA Cibatuan jurusan Cibatu - Purwakarta, KA Siliwangi jurusan Cianjur - Sukabumi, dan KA Walahar Ekspres jurusan Purwakarta - Tanjungpriok.

Menurut Joni, masyarakat bisa menikmati fasilitas naik KA Lokal gratis ini sepanjang hari pada tanggal 17 Agustus 2017.

“Kami berharap momen ini akan semakin meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kereta api, sehingga akhirnya akan bersama-sama merasakan manfaat kehadiran alat transportasi ini,” tutupnya.

Jumat, 28 Juli 2017

Minggu Ini, KA Argo Wilis Akan BLB di Stasiun Kiaracondong

Stasiun Kiaracondong: Foto Humas Daops 2

KERETA Api (KA) Argo Wilis relasi  Bandung - Surabaya akan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Kiaracondong pada Minggu (30/7) nanti. Hal itu sebagai antisipasi ditutupnya ruas jalan penting di Kota Bandung untuk perhelatan Bandung West Java Marathon.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus mengatakan kegiatan Bandung West Java Marathon akan menutup banyak ruas jalan penting di Kota Bandung. Penutupan jalan tersebut termasuk Jalan Kebon Kawung, yang merupakan salah satu akses menuju area Stasiun Bandung sebelah utara.

“Hari minggu nanti tanggal 30 Juli, KA Argo Wilis menjadi berhenti di Stasiun Kiaracondong. Biasanya kereta tersebut berjalan langsung,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima.

Joni menambahkan, agar penumpang tidak terlambat naik kereta dari Stasiun Bandung disarankan berangkat lebih awal. Hal itu karena penutupan akses jalan akan dimulai dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Untuk keberangkatan dari Stasiun Bandung agar melalui pintu bagian selatan dan untuk yang aksesnya lebih dekat ke Stasiun Kiaracondong agar berangkat dari stasiun tersebut.

“Atau bisa juga menggunakan kereta lokal untuk menuju Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong,” tambahnya.

Joni menambahkan, perjalanan KA Argo Wilis keesekoan harinya pada Senin (31/7) kembali normal. Di Stasiun Kiaracondong, KA Argo Wilis hanya melayani khusus keberangkatan saja pada tanggal tersebut.

"Keesokan harinya normal, itu  Hanya untuk tanggal 30 saja. Ya
di stasiun Kiaracondong pada hari  tersebut bisa melayani naik penumpang khusus untuk  keberangktan saja," tutupnya.(mrezafauzie)

Sabtu, 08 Juli 2017

Ini Penjelasan Daop 2 Tentang Tarif Tunggal KA Lokal

ILUSTRASI: Foto dokumentasi Daop 2 Bandung


BERDASARKAN Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 27 tahun 2017, tarif KA Lokal tidak lagi dihitung sebagai tarif parsial. Kini tarifnya menjadi tarif tunggal berdasarkan relasi dan nomor kereta yang sudah berlaku sejak Jumat (7/7).

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus, menjelaskan selama ini warga menggunakan KA Lokal dengan tarif parsial berdasarkan jarak dan tujuan penumpang. Misalnya jika penumpang membeli tiket dari Stasiun Cicalengka menuju Stasiun Bandung dengan jarak 27 kilometer, maka akan dikenakan tarif Rp 4 ribu.

"Nah, jika tujuannya melebihi Stasiun Bandung, misalnya sampai ke Stasiun Ciroyom dengan jarak 31 kilometer atau Stasiun Padalarang, maka tarifnya dikenakan Rp 5 ribu. Jadi kemarin itu tarifnya berdasarkan jarak dan tujuan akhir penumpang," paparnya dalam keterangan yang diterima.

Joni menuturkan, tarifnya menjadi sama semua yaitu Rp 5 ribu. Namun terkecuali untuk lima nomor kereta dengan keberangkatan awal dari Bandung menuju Cicalengka, Bandung menuju Padalarang, Kiaracondong menuju Cicalengka, dan dua KA keberangkatan Padalarang menuju Bandung.

Di luar kelima KA tersebut, maka tarifnya menjadi sama semua yaitu Rp 5.000. “Jadi mulai tanggal 7 Juli, di luar 5 nomor KA yaitu KA 352, 369, 342, 368, 386, semua tarifnya sama menjadi Rp 5 ribu," tambahnya.

Joni menekankan tidak ada kenaikan tarif, yang ada hanya penyesuaian tarif. Jika selama ini berdasar tujuan, maka sekarang tarifnya berdasar relasi.

"Kalau berangkat dari Cicalengka menuju stasiun mana pun sampai ke Stasiun Padalarang, tarifnya sama yaitu Rp 5 ribu. Berangkat dari Rancaekek menuju Kiaracondong, ya tetap Rp 5 ribu, dari Kiaracondong menuju Cikudapateuh, Bandung, atau Padalarang, ya tarifnya tetap Rp 5.000,” tambahnya.

Bahkan, lanjut dia, ada dua KA Lokal lintas pelayanan baru relasi Cicalengka - Purwakarta dan Cibatu - Padalarang dengan tarif Rp 7.000. Ketentuan tarif tunggal ini berdasarkan pada kesepakatan antara pemerintah dan PT KAI untuk kereta-kereta bersubsidi.

"PT KAI menjalankan penugasan pemerintah untuk mengoperasikan kereta-kereta bersubsidi berdasar pada ketentuan PSO (Public Service Obligation, red) termasuk untuk KA Lokal. Dengan tarif bersubsidi ini diharapkan masyarakat akan terus terbantu mendapatkan transportasi nyaman, aman, dan murah,” pungkasnya.(mrezafauzie)

Kamis, 06 Juli 2017

Kabar Gembira, Tarif KA Ekonomi Batal Naik


ILUSTRASI: KA Pangrango memasuki jalur satu Stasiun Sukabumi

INI jadi kabar gembira bagi para pengguna jasa transportasi kereta api. PT KAI membatalkan kenaikan tarif kereta api ekonomi bersubsidi yang semula akan dilakukan pada Jumat (7/7).

Baca: http://jejakrailfanscianjur.blogspot.co.id/2017/06/empat-ka-ekonomi-bersubsidi-di-daops-2.html

Sebagaimana kabar sebelumnya yang berdasar pada Permenhub RI No.PM 42 tahun 2017 bahwa KA Ekonomi bersubsidi akan mengalami penyesuaian tarif mulai tanggal 7 Juli 2017. Namun ternyata hal tersebut tidak jadi dilaksanakan sehingga masyarakat masih bisa naik kereta ekonomi dengan tarif lama berdasar pada Permenhub RI No.35 tahun 2016.

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus, menjelaskan, Di Daop 2 ada empat kereta ekonomi bersubsidi dengan berbagai tujuan. Keempat kereta tersebut adalah KA Pasundan rute Kiaracondong - Surabaya Gubeng dengan tarif masih tetap Rp 94.000.

Lalu ada KA Kahuripan rute Kiaracondong - Blitar tarif masih tetap Rp 84.000. KA Serayu rute Kiaracondong - Purwokerto dan Kiaracondong - Pasar Senen tarif masih tetap Rp 67.000. Terakhir KA Kutojaya Selatan rute Kiaracondong - Kutoarjo tarif masih tetap Rp 62.000. Hingga saat ini PT KAI sudah melakukan banyak perbaikan pelayanan pada kereta api.

"Banyak perbaikan pelayanan yang telah dilaksanakan PT KAI dalam KA Ekonomi, mulai dari pembatasan kapasitas angkut, pelayanan kebersihan, pendingin ruangan, dan colokan listrik disetiap deret bangku," paparnya dalam siaran pers yang diterima.

Joni menyebutkan, pada Angkutan Lebaran 2017, KA Ekonomi bersubsidi tersebut menjadi salah satu kereta favorit masyarakat. Tingkat keterisiannya selama masa Angkutan Lebaran rata-rata selalu mencapai 100%.

"Dengan tarif murah dan tingkat kenyamanan yang semakin membaik, diharapkan masyarakat senantiasa kembali menggunakan sarana transportasi ini," tambahnya.

Berkaitan dengan tarif sebelumnya yang sudah tercetak di sistem dan sudah dibeli masyarakat untuk keberangkatan mulai tanggal 7 Juli, Joni menyampaikan bahwa bea kelebihan tarif tiket KA Ekonomi bersubsidi tersebut akan dikembalikan.

"Kelebihan tarif KA Ekonomi bersubsidi bisa diambil penumpang di stasiun tujuan dengan memperlihatkan tiket boarding pass kepada petugas loket. Adapun batas pengambilan kelebihan tarif adalah tiga hari setelah kedatangan kereta di stasiun tujuan," tandasnya.(mrezafauzie)

Jumat, 30 Juni 2017

Empat KA Ekonomi Bersubsidi di Daops 2 Mengalami Penyesuaian Tarif Mulai 7 Juli. Apa saja? Ini Rinciannya!

(KA Pasundan jurusan Surabaya Gubeng - Kiaracondong sedang berhenti di Stasiun Cipeundeuy. FOTO: M REZA FAUZIE)

SEJUMLAH KA Ekonomi bersubsidi akan mengalami penyesuaian tarif mulai 7 Juli 2017. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI No PM 42 Tahun 2017. Khusus di Daops 2, ada empat kereta yang akan mengalami perubahan tarif.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daops 2 Bandung, Joni Martinus. menyebutkan kereta tersebut adalah KA Kahuripan rute Kiaracondong - Blitar, KA Pasundan rute Kiaracondong - Surabaya Gubeng, KA Serayu rute Kiaracondong - Pasar Senen dan Kiaracondong - Purwokerto, serta KA Kutojaya Selatan rute Kiaracondong - Kutoarjo.

Menurut Joni, penyesuaian tarif ini diberlakukan untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat  pengguna jasa  kereta api ekonomi bersubsidi.

"KA Ekonomi bersubsidi telah banyak mengalami perubahan pelayanan, baik itu dalam kapasitas penumpangnya atau pun pelayanan di dalam kereta," paparnya dalam rilis yang diterima Jejak Railfans Cianjur.

Selain pembatasan kapasitas penumpang yang hanya diperbolehkan 100%, Joni menyebutkan KA Ekonomi bersubsidi pun telah dilengkapi beberapa fasilitas. Seperti pendingin ruangan, toilet ramah lingkungan, serta colokan listrik dise tiap deret bangkunya.

"Masyarakat dapat melakukan pembelian tiket kereta tersebut diberbagai channel resmi penjualan tiket KA," tandasnya.(mrezafauzie)

Adapun penyesuaian tarif keempat kereta tersebut adalah sebagai berikut:

1.KA Kahuripan dari Rp 84.000 menjadi Rp 95.000
2.KA Pasundan dari Rp 94.000 menjadi Rp 110.000
3.KA Serayu dari Rp 67.000 menjadi Rp 70.000
4.KA Kutojaya Selatan dari Rp 62.000 menjadi Rp 65.000

Rabu, 28 Juni 2017

Warga Minta Halte Sindangresmi Difungsikan, Ini Kata Daops 2 Bandung


MANAGER Humas PT KAI Daops 2 Bandung, Joni Martinus, memberikan penjelasannya terkait keinginan warga agar KA Siliwangi singgah di Halte Sindangresmi. Sebelumnya diberitakan "Jejak Railfans Cianjur" bahwa warga sekitar mengharapkan halte tersebut difungsikan kembali.

"Terkait dengan harapan warga  agar KA Siliwangi berhenti di Sindangresmi, penjelasannya bahwa KA Siliwangi merupakan KA perintis yang pembiayaannya dari dana pemerintah, melalui  Direktorat Jenndral Perkeretaapian Kemenhub. Sehingga perlu  koordinasi persetujuan dari Ditjenka untuk merealisasikan hal tersebut," paparnya saat dikonfirmasi, Kamis (29/6).

Joni menambahkan, diperlukan banyak pertimbangan untuk mengoperasikan halte tersebut. Misalnya dari fasilitas, sumber daya manusia (SDM) hingga efektifitas kereta berhenti di sana. Dia membenarkan bahwa halte yang terletak di Desa Girimukti Kecamatan Campaka itu berada di wilayah Daops 2 Bandung yang sudah tidak beroperasi.

"Saat ini stasiun tersebut sudah tidak beroperasi, sehingga diperlukan banyak pertimbangn untuk kembali mengoprasikannya. Di antaranya perbaikan fasilitas stasiun, SDM, alat pengaman perjalanan kereta api, kajian sejauh mana efektifitasnya jika KA tersebut berhenti di sana. Dan tentu saja proses koordinasi perizinan dari Ditjenka Kemenhub," tambahnya.

Di sisi lain, Joni menambahkan hal yang juga penting adalah peran serta pemerintah untuk mengusulkan hal tersebut kepada Ditjenka Kemenhub.

"Tentu saja hal yang tak kalah penting adalah peran serta  pemerintah setempat (Cianjur) untuk secara sungguh-sungguh dan maksimal mengusulkan hal tersebut secara resmi kepada  Ditjenka Kemenhub," tandasnya.(mrezafauzie)

Warga Harapkan KA Siliwangi 'Singgah' di Halte Sindangresmi


WARGA Kampung Sindangresmi Desa Girimukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur mengharapkan agar KA Siliwangi yang kini melayani rute Cianjur - Sukabumi, melayani turun dan naik penumpang di Halte Sindangresmi. Hal itu untuk mempermudah aktivitas warga menuju Cianjur ataupun Sukabumi.

Unang Sudirman (50), tokoh masyarakat setempat, memaparkan bukan hanya warga sekitar yang berharap agar KA Siliwangi singgah di Halte Sindangresmi. Tetapi mayoritas warga di empat desa juga menginginkan kereta api menaikan atau menurunkan penumpan di sana.

"Mayoritas warga di empat desa ingin kereta berhenti di sini (Halte Sindangresmi), dari Desa Cikondang Kecamatan Cibeber, Desa Susukan Kecamatan Campaka, Desa Girimukti Kecamatan Campaka, dan Desa Cibokor Kecamatan Cibeber," paparnya saat ditemui, Rabu (28/6).

Dia mengatakan, sudah beberapa tahun kereta api tidak singgah di halte tersebut. Terakhir sekitar tahun 2000 dimana KA Lokal jurusan Lampegan - Ciroyom masih beroperasi dengan kelas ekonomi.

"Terakhir tahun 2000-an zamannya kereta masih dua gerbong. Dulu tiketnya Rp 2.000 ke Bandung. Kalau ke Cibeber Rp 600. udah beberapa tahun kereta gak berhenti di sini," tambah dia.

Menurutnya, jika Halte Sindangresmi kembali digunakan warga akan terbantu dalam aktivitasnya. Seperti untuk berwisata, silaturahmi, atau ke pasar untuk membeli barang belanjaan.

"Okupansinya bagus. Sekarang kalau mau naik kereta harus naik ojek ke Cibeber Rp 5 ribu. Pulangnya juga ongkos lagi," tutupnya.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.(mrezafauzie)

Selasa, 27 Juni 2017

Tahun Ini, Okupansi Pemudik di Daops 2 Naik 16 Persen


OKUPANSI penumpang KA di wilayah Daops 2 Bandung pada musim mudik Lebaran tahun 2017 meningkat hingga 16 persen dari tahun sebelumnya. Tercatat ada sebanyak 630.472 penumpang yang diberangkatkan sejak H -10 sampai H + 2 Idul Fitri.

Manager Humas PT KAI Daops 2 Bandung, Joni Martinus, memaparkan pada Senin (26/6) ada sebanyak 12.705 penumpang KA utama kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Lalu jumlah penumpang KA Lokal Bandung Raya ada sebanyak 57.835 orang.

"Jumlah total penumpang yang berangkat pada H + 2  sebanyak 70.540 orang," paparnya dalam keterangan yang diterima melalui pesan Whats App.

Joni menuturkan, jumlah total volume penumpang yang diangkut sejak H - 10 sampai H + 2 untuk KA utama sebanyak 131.614 orang, atau naik 25 persen dibanding tahun 2016 sebanyak 105.490 orang. Lalu total volume penumpang KA Lokal dari H -10 sampai H + 2  sebanyak 498.858 orang, atau naik 14 persen dibanding tahun 2016 sejumlah 439.501 orang.

"Jumlah total gabungan antara KA Utama dan KA Lokal dari H -10  sampai H + 2 sebanyak 630.472 penumpang, atau rata-rata naik   16 persen dibanding tahun 2016 sejumlah 544.991 orang," tambahnya.

Puncak arus mudik di Daops 2 Bandung terjadi pada H - 7 Lebaran yaitu sebanyak 63.734 penumpang. Adapun jumlah penumpang pada H -7 tahun 2016 sebanyak 42.140 orang.

"Total jumlah penumpang yang naik atau berangkat dari wilayah Daops 2 daei H -10 sampai H + 2 adalah 630.472 orang. Total penumpang yang tiba di wilayah Daops 2 sebanyak 487.919 orang," ujarnya.(mrezafauzie)

Berikut urutan stasiun yang paling banyak memberangkatkan penumpang hingga H + 2:

1. Bandung: 164.908 orang
2. Kiaracondong: 86.368 orang
3. Cicalengka: 76.184 orang
4. Rancaekek: 45.953 orang
5. Padalarang: 46.361 orang